Kutai Timur — Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur, Yulianus Palangiran, menilai kebijakan Pemerintah Kabupaten Kutim telah menunjukkan upaya positif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, ia menekankan pentingnya terobosan yang lebih berpihak kepada masyarakat kecil, terutama di sektor pertanian dan ketahanan pangan.
“Mengangkat derajat kesejahteraan itu adalah perhatian pemerintah, khususnya kepada masyarakat kecil. Nah, itu yang paling penting. Dari 18 kecamatan itu harus ada terobosan-terobosan. Yang paling utama adalah menggendong masyarakat kecil untuk menyusul, dan tidak terlepas dari itu adalah ketahanan pangan,” ucap Yulianus.
Ia mencontohkan, pembentukan dan penguatan kelompok tani harus menjadi fokus utama pemerintah daerah. Kelompok tani menurutnya merupakan ujung tombak pembangunan ekonomi rakyat, yang dapat menciptakan kemandirian sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah.
“Misalnya ada kelompok tani, kelompok tani ini yang harus dibentuk dan didorong oleh pemerintah. Sekarang ini pada umumnya tanah-tanah desa, tanah negara itu dikuasai oleh para investor,” jelasnya.
Lebih lanjut, Yulianus juga mengingatkan agar pemerintah berhati-hati dalam mengelola potensi daerah, terutama sektor tambang dan perkebunan yang selama ini menjadi andalan pendapatan daerah.
“Saya pernah sampaikan di dalam rapat, kita harus hati-hati. Kok selalu persoalkan kenapa DBH kita kecil, kenapa pendapatan asli daerah kita minim? Padahal dari sekian banyaknya perkebunan dan tambang,” lanjutnya.
Menurutnya, Kutai Timur harus segera menyiapkan langkah konkret untuk membangun ekonomi rakyat berbasis pertanian agar tidak terus bergantung pada sumber daya alam yang terbatas.(ADV)









