SAMARINDA, VIDETIMES.com – Warga RT 14, Jalan Pangeran Suryanata, Kelurahan Air Putih, Kecamatan Samarinda Ulu, kembali mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih dan buruknya kondisi jalan di lingkungan mereka. Keluhan ini disampaikan langsung kepada Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie, saat ia menggelar reses di daerah tersebut.
Menurut warga, sudah bertahun-tahun mereka menghadapi permasalahan ini tanpa adanya solusi yang jelas. Selain harus membeli air dengan harga tinggi, mereka juga kesulitan beraktivitas karena jalan yang masih berbatu dan berlubang. Saat hujan turun, jalan menjadi licin dan berbahaya, meningkatkan risiko kecelakaan bagi warga yang melintas.
Eko (42), salah satu warga setempat, menyebut sekitar 20 rumah terdampak krisis air bersih. Mereka terpaksa mengeluarkan biaya lebih untuk membeli air atau hanya mengandalkan air hujan sebagai sumber utama.
“Di sini ada 20-an rumah yang kesulitan air. Kalau tidak beli air tandon seharga Rp70 ribu, ya, terpaksa menampung air hujan untuk kebutuhan sehari-hari,” ungkapnya, Senin (3/2/2025).
Selain itu, kondisi jalan yang masih berbatu semakin memperburuk keadaan. Warga berharap adanya perbaikan agar akses keluar-masuk permukiman menjadi lebih aman dan nyaman.
Menanggapi keluhan tersebut, Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie, menyatakan keprihatinannya. Ia menjelaskan bahwa hingga saat ini, pipa primer air bersih belum menjangkau kawasan RT 14, sehingga pipa sekunder untuk distribusi ke rumah-rumah belum dapat dipasang.
“Kami akan segera berkoordinasi dengan PDAM dan PUPR Samarinda untuk mencari solusi terkait pemasangan pipa ini,” ujar Novan.
Terkait perbaikan jalan, Novan meminta Ketua RT 14 untuk segera mengajukan proposal agar usulan tersebut bisa masuk dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dan mendapatkan prioritas dari pemerintah.
“Kami harap proposalnya bisa segera disusun agar bisa ditindaklanjuti secepatnya,” tegasnya.
Warga berharap dengan adanya perhatian dari DPRD Samarinda, permasalahan mereka bisa segera mendapatkan solusi konkret, sehingga mereka tidak lagi harus bergantung pada air hujan dan bisa menikmati akses jalan yang lebih layak. (Elf)