JAKARTA – Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) terus memperkuat komitmennya dalam mendukung program pendidikan inklusif dengan mengusulkan tiga desa sebagai lokasi Sekolah Rakyat, sebuah inisiatif besar dari Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan pendidikan berkualitas kepada anak-anak dari keluarga miskin. Tiga desa tersebut, yaitu Desa Jonggon dan Desa Tanjung Limau, masing-masing di Kecamatan Loa Kulu dan Muara Badak, dipilih sebagai lokasi yang akan mendapat fasilitas pendidikan dari program ini.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kutai Kartanegara, Dr. H. Sunggono, menjelaskan bahwa program Sekolah Rakyat ini merupakan upaya nyata pemerintah untuk memberikan akses pendidikan bagi anak-anak yang selama ini terkendala oleh keterbatasan ekonomi. Dalam acara yang digelar di Jakarta pada Senin (21/4), Dr. Sunggono mengungkapkan bahwa proposal pembangunan Sekolah Rakyat ini telah diterima dan mulai diverifikasi oleh berbagai pihak terkait.
“Melalui program ini, kami berharap anak-anak dari keluarga miskin di desa-desa yang kami ajukan bisa mendapatkan kesempatan untuk belajar tanpa hambatan. Sekolah Rakyat akan membuka pintu bagi mereka untuk meraih impian yang selama ini terkendala oleh keterbatasan ekonomi,” kata Dr. Sunggono dengan semangat.
Program Sekolah Rakyat sendiri merupakan salah satu program unggulan yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto di bawah Kabinet Merah Putih. Bertujuan untuk mengatasi ketimpangan sosial dan ekonomi, program ini memberi kesempatan pendidikan bagi anak-anak yang berada dalam garis kemiskinan ekstrem, sehingga mereka bisa memiliki masa depan yang lebih baik.
Dalam proses verifikasi usulan ini, beberapa kementerian dan lembaga turut berperan, seperti Kementerian Sosial (Kemensos), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), serta Badan Pertanahan Nasional (BPN). Semua pihak bekerja sama untuk memastikan bahwa Sekolah Rakyat akan memiliki fasilitas yang memadai, serta sistem seleksi peserta didik yang akurat dan transparan, melalui integrasi dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
“Sekolah Rakyat tidak hanya memberikan akses pendidikan, tetapi juga menjadi wadah bagi anak-anak untuk berkembang secara holistik. Dengan pembinaan intensif di sekolah ini, mereka tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga pelatihan keterampilan yang berguna bagi masa depan mereka,” tambah Dr. Sunggono.
Proyek ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah untuk menyelenggarakan pendidikan yang adil dan merata di seluruh wilayah Indonesia, tanpa terkecuali. Dengan Sekolah Rakyat, anak-anak dari keluarga miskin yang selama ini terhambat oleh akses pendidikan yang terbatas akan mendapatkan kesempatan yang setara dengan anak-anak lainnya untuk meraih pendidikan yang lebih baik.
Selain membangun Sekolah Rakyat, pemerintah juga akan memberikan dukungan penuh dalam hal fasilitas pendidikan, seperti penyediaan ruang kelas, tenaga pengajar yang profesional, serta dukungan sosial lainnya. Semua tahapan verifikasi dan persiapan telah dilakukan secara rinci untuk memastikan bahwa program ini berjalan sesuai dengan harapan.
Sekolah Rakyat diharapkan bisa menjadi salah satu pilar dalam menciptakan pemerataan pendidikan di seluruh penjuru negeri. Program ini tidak hanya mencakup pemberian ilmu pengetahuan, tetapi juga pembinaan karakter dan kemampuan sosial anak-anak untuk meningkatkan mobilitas sosial mereka.
“Program ini adalah salah satu langkah besar menuju Indonesia Emas 2045. Dengan memberikan pendidikan berkualitas bagi anak-anak miskin, kita menciptakan peluang bagi mereka untuk keluar dari belenggu kemiskinan dan berkontribusi pada pembangunan bangsa,” jelas Dr. Sunggono.
Dengan adanya Sekolah Rakyat, diharapkan tidak ada lagi anak yang terkendala oleh status sosial atau ekonomi dalam meraih pendidikan. Program ini menjadi bukti komitmen pemerintah untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua anak bangsa, terutama mereka yang berada di bawah garis kemiskinan.