SAMARINDA, VIDETIMES.com – Anggota Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Ismail Latisi, menegaskan pentingnya proses seleksi yang ketat dan transparan dalam penerimaan siswa di sekolah unggulan berbasis internasional yang tengah dibangun di kawasan Loa Bakung, Sungai Kunjang.
Ia menyatakan tidak merasa khawatir akan potensi praktik suap menyuap selama pemerintah kota memastikan mekanisme seleksi benar-benar berbasis tes dan indikator kompetensi yang jelas.
“Yang masuk ke sekolah ini harus melalui tes. Jadi, seleksinya benar-benar berdasarkan kemampuan dan kompetensi siswa,” ujar Latisi, Selasa (9/4/2025).
Pernyataan ini muncul sebagai respons terhadap kekhawatiran sejumlah pihak mengenai potensi terjadinya kecurangan dalam proses penerimaan peserta didik baru di sekolah unggulan tersebut.
Ia menegaskan bahwa pengawasan dari Pemerintah Kota dan DPRD menjadi kunci untuk memastikan seleksi berjalan jujur dan adil.
“Tinggal bagaimana pengawasan ketat dari Pemkot dan DPRD supaya target yang diinginkan itu tercapai,” tambahnya.
Ismail Latisi juga berharap, kehadiran sekolah unggulan berbasis kurikulum internasional ini dapat menjadi proyek percontohan bagi sekolah-sekolah lain di Samarinda. Menurutnya, setiap daerah idealnya memiliki setidaknya satu sekolah unggulan yang dapat dijadikan acuan dalam peningkatan mutu pendidikan.
Meski demikian, ia mengingatkan agar pembangunan sekolah unggulan ini tidak mengabaikan perhatian terhadap sekolah-sekolah lain yang masih membutuhkan peningkatan fasilitas dan kualitas.
Saat ini, Pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan telah memulai proses seleksi tenaga pengajar, termasuk kepala sekolah dan staf pendidik lainnya. Sekolah tersebut direncanakan akan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2025 dengan kurikulum Cambridge sebagai dasar pembelajaran.
Dengan sistem seleksi yang ketat dan tata kelola yang baik, sekolah unggulan ini diharapkan mampu mencetak lulusan berkualitas serta memberi dampak positif bagi kemajuan pendidikan di Samarinda.
“Harapannya bisa menular ke sekolah lain di Samarinda,” pungkas Latisi. (Adv/DPRD Samarinda)