SAMARINDA, VIDETIMES.com – Samarinda semakin serius dalam mengembangkan sektor pariwisata sebagai upaya memperkuat perekonomian daerah. Berbagai langkah strategis mulai dilakukan untuk menjadikan kota ini sebagai destinasi wisata unggulan di Kalimantan Timur.
Selama ini, ekonomi Samarinda banyak bergantung pada sektor perdagangan, dengan Sungai Mahakam sebagai jalur utama distribusi barang. Namun, pemerintah daerah kini melihat potensi besar di sektor pariwisata yang bisa menjadi sumber pendapatan baru sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan.
Demi menciptakan ekosistem pariwisata yang lebih terarah, DPRD Samarinda saat ini tengah menggodok Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pariwisata.
Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Viktor Yuan, mengungkapkan bahwa Panitia Khusus (Pansus) Raperda Pariwisata telah resmi dibentuk.
“Pansus Raperda Pariwisata ini sudah dibentuk,” ujarnya, Jumat (7/2/2025).
Dengan adanya regulasi ini, diharapkan berbagai pihak, termasuk masyarakat, dapat berkontribusi dalam pengembangan destinasi wisata lokal.
Kajian akademik serta partisipasi publik menjadi elemen penting dalam memastikan kebijakan ini mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian kota.
Salah satu aspek utama dalam pengembangan sektor pariwisata adalah bagaimana masyarakat setempat dapat merasakan manfaat ekonomi langsung dari wisatawan.
Ketua Fraksi Demokrat DPRD Samarinda menyoroti sejumlah kawasan yang memiliki potensi wisata tinggi, seperti Balai Adat Dayak di Kelurahan Pam Pang, Sei Siring, Samarinda Utara, serta Kampung Baqa di Samarinda Seberang.
Selain itu, Kampung Transmigrasi Jawa dan komunitas budaya dari suku Buton, Bima, serta Bugis juga diyakini dapat menjadi magnet bagi wisatawan dengan keunikan tradisinya.
Viktor Yuan mencontohkan bagaimana Bali sukses dalam mengelola sektor wisata hingga mampu menarik wisatawan mancanegara.
“Kita bisa belajar dari pengelolaan wisata di Bali. Wisatawan luar negeri saja datang terus,” katanya.
Menurutnya, Samarinda yang berperan sebagai kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) memiliki peluang besar untuk mengembangkan daya tarik wisata berbasis budaya dan kearifan lokal.
Selain meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, pertumbuhan sektor ini juga diharapkan dapat meningkatkan perputaran ekonomi dan kesejahteraan warga.
Seiring dengan perkembangan industri wisata, pembangunan sekolah-sekolah berbasis kewirausahaan di bidang pariwisata juga menjadi perhatian agar kualitas SDM di sektor ini semakin meningkat.
“Dengan adanya regulasi yang jelas, para pelaku usaha wisata bisa berkembang lebih pesat. Mereka juga bisa memberikan kontribusi dalam bentuk pajak yang telah ditetapkan,” jelasnya.
Pansus Raperda Pariwisata akan bekerja selama enam bulan ke depan untuk merancang regulasi yang komprehensif. Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda di bawah kepemimpinan Wali Kota Andi Harun menargetkan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara signifikan.
“Pemkot Samarinda punya target Rp7 triliun APBD tahun depan, jadi Samarinda harus cepat berbenah dari hulu ke hilir, termasuk infrastrukturnya,” pungkas Viktor Yuan. (Elf)