• Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Pasang Iklan
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Login
Vide Times
Advertisement
  • Home
  • Advetorial
    • DPRD Samarinda
    • Diskominfo Kukar
    • DPRD Kutai Timur
    • Diskominfo Kutai Timur
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi & Bisnis
  • Peristiwa & Kriminal
  • Lainnya
    • Opini
    • Otomotif
    • Lifestyle
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Teknologi
No Result
View All Result
  • Home
  • Advetorial
    • DPRD Samarinda
    • Diskominfo Kukar
    • DPRD Kutai Timur
    • Diskominfo Kutai Timur
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi & Bisnis
  • Peristiwa & Kriminal
  • Lainnya
    • Opini
    • Otomotif
    • Lifestyle
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Teknologi
No Result
View All Result
Vide Times
No Result
View All Result
Home Lainnya Opini

Saat Kampus Berubah Jadi Korporasi Tambang

AdminWeb by AdminWeb
12 Februari 2025
in Opini
0
Saat Kampus Berubah Jadi Korporasi Tambang

Adrian Maulana, Mahasiswa UINSI & Anggota GMNI Cabang Kota Samarinda

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

OPINI, VIDETIMES.com – Wacana revisi Undang-Undang Mineral dan Batubara (RUU Minerba) yang membuka peluang bagi perguruan tinggi untuk mengelola tambang menimbulkan keresahan, terutama bagi mahasiswa di Kalimantan Timur.

Wilayah ini sudah lama menjadi pusat eksploitasi sumber daya alam, menghadapi berbagai dampak lingkungan yang belum tertangani dengan baik. Jika kampus ikut terlibat dalam bisnis tambang, apakah ini masih sejalan dengan misi pendidikan?

Kampus seharusnya menjadi pusat ilmu pengetahuan, bukan korporasi yang berorientasi pada keuntungan. Jika perguruan tinggi mulai mengelola tambang, ada risiko besar bahwa kepentingan akademik akan terpinggirkan oleh kepentingan bisnis.

Alih-alih fokus pada pendidikan, riset, dan pengabdian masyarakat sesuai dengan Tridharma Perguruan Tinggi, kampus justru bisa terjebak dalam pusaran ekonomi yang mengaburkan identitas akademiknya.

Dengan dalih kemandirian finansial, kampus bisa terdorong untuk lebih mementingkan keuntungan daripada penelitian yang berpihak pada kepentingan publik. Jika ini terjadi, independensi perguruan tinggi dalam menghasilkan kajian ilmiah yang objektif akan terancam.

Saat ini saja, Kalimantan Timur sudah menghadapi krisis lingkungan akibat aktivitas tambang yang tidak terkendali. Ratusan, bahkan ribuan lubang bekas tambang yang tidak direklamasi telah menimbulkan bencana ekologis, merenggut nyawa masyarakat, termasuk anak-anak.

Puluhan korban jiwa telah hilang sia-sia di lubang-lubang tambang yang menganga tanpa pengawasan ketat.

Jika kampus diberi hak untuk mengelola tambang, siapa yang bisa menjamin mereka tidak ikut terlibat dalam praktik eksploitasi serampangan? Kampus yang seharusnya menjadi pelopor solusi lingkungan, malah bisa menjadi bagian dari permasalahan itu sendiri.

RUU Minerba ini juga membuka celah bagi intervensi politik dan kepentingan oligarki dalam dunia akademik. Ketika perguruan tinggi mulai bergantung pada pendapatan dari industri tambang, ada potensi besar bahwa keputusan akademik akan dipengaruhi oleh kepentingan ekonomi pihak tertentu.

Kampus bisa kehilangan kebebasannya dalam melakukan riset kritis terhadap dampak industri ekstraktif. Alih-alih menjadi lembaga yang mengawal kebijakan publik berbasis ilmu pengetahuan, kampus bisa berubah menjadi alat bagi kelompok tertentu untuk mengeruk keuntungan dari sumber daya alam kita.

Sebagai mahasiswa Kalimantan Timur, kita harus menyadari bahwa kebijakan ini bisa menjadi ancaman serius bagi independensi perguruan tinggi dan kelestarian lingkungan.

Perguruan tinggi bukan perusahaan tambang. Pendidikan seharusnya tidak dikomersialisasi atas nama eksploitasi sumber daya alam.

Jika RUU Minerba ini disahkan, masa depan lingkungan, dunia akademik, dan prinsip Tridharma Perguruan Tinggi akan berada dalam bahaya. Oleh karena itu, kita sebagai mahasiswa harus bersikap tegas dalam menolak wacana ini.

Kampus harus tetap menjadi tempat pengembangan ilmu dan inovasi, bukan ladang bisnis baru bagi kepentingan segelintir orang.

Penulis : Adrian Maulana, Mahasiswa UINSI & Anggota GMNI Cabang Kota Samarinda

Tags: GMNIKampusTambang
Berita Sebelumnya

Gibran Tinjau Program Cek Kesehatan Gratis di Samarinda, Dapat Sambutan Hangat Masyarakat

Berita Selanjutnya

Kerang Dara Mati Massal, Nelayan Merugi, GMNI Samarinda Kecam Aparat

AdminWeb

AdminWeb

Related Posts

Suharto dan Gelar Pahlawan: Penghargaan atau Penghinaan bagi Sejarah?
Opini

Suharto dan Gelar Pahlawan: Penghargaan atau Penghinaan bagi Sejarah?

by AdminWeb
11 November 2025
80 Tahun Merdeka, Apakah Pendidikan Kita Ikut Merdeka?
Opini

80 Tahun Merdeka, Apakah Pendidikan Kita Ikut Merdeka?

by AdminWeb
19 Agustus 2025
Ada Apa dengan PPATK dan Wewenang Pemblokiran di Tengah Seretnya Perekonomian Bangsa
Opini

Ada Apa dengan PPATK dan Wewenang Pemblokiran di Tengah Seretnya Perekonomian Bangsa

by AdminWeb
31 Juli 2025
Dilema Masyarakat Terhadap Dinamika Permasalahan di Desa Bumi Etam: Terbatasnya Akses karena Kurangnya Transparansi
Opini

Dilema Masyarakat Terhadap Dinamika Permasalahan di Desa Bumi Etam: Terbatasnya Akses karena Kurangnya Transparansi

by AdminWeb
11 Juli 2025
Sikap dan Opini BEM Se-Kalimantan Terkait Transmigrasi 2025–2029
Opini

Sikap dan Opini BEM Se-Kalimantan Terkait Transmigrasi 2025–2029

by AdminWeb
11 Juli 2025
Berita Selanjutnya
Kerang Dara Mati Massal, Nelayan Merugi, GMNI Samarinda Kecam Aparat

Kerang Dara Mati Massal, Nelayan Merugi, GMNI Samarinda Kecam Aparat

Terbaru

Kegiatan Bakti Sosial Keuskupan Agung Samarinda di Sangatta & Rantau Pulung Ajak Masyarakat Peduli Kesehatan Reproduksi dan Cegah Stunting

Kegiatan Bakti Sosial Keuskupan Agung Samarinda di Sangatta & Rantau Pulung Ajak Masyarakat Peduli Kesehatan Reproduksi dan Cegah Stunting

12 September 2024
Presiden BEM KM Unmul Soroti Kenaikan UMK, UMP, dan PPN: Kebijakan Tak Berpihak pada Rakyat

Presiden BEM KM Unmul Soroti Kenaikan UMK, UMP, dan PPN: Kebijakan Tak Berpihak pada Rakyat

23 Desember 2024
Patrick Kluivert Resmi Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Siap Bawa Garuda Terbang Tinggi

Patrick Kluivert Resmi Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Siap Bawa Garuda Terbang Tinggi

8 Januari 2025

Tags

Bupati Kukar Demokrasi Dispora Kukar DPRD Kutai Timur DPRD Samarinda Edi Damansyah Explore Bali Gerakan Etam Mengaji Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia GMNI GMNI Samarinda IKN Jurnalis Kaltim Kampus Kesehatan KNPI Kukar Kukar Idaman Kutai Kartanegara Kutai Timur Kutim Mahasiswa Market Stories Pandemic PDI Perjuangan Pemkab Kukar Pemuda Pemuda Kukar Pertamina Pilkada Ramadan Samarinda Sekda Kukar Silaturahmi Stay Home Tambang Tenggarong Tenggarong Seberang Terhangat United Stated Unmul Vaccine Work From Home Wuhan
Vide Times

Videtimes.com dipayungi PT VIDE DIGITAL NUSANTARA. Kumpulan berita terkini dan terupdate dengan slogan "TAMAN INFORMASI"

Link Navigasi

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Pasang Iklan
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi

Berita Terbaru

  • Produk UMKM Swarga Bara Tembus Pasar Modern
  • BCIP Siapkan Kawasan Industri Kimia di Kutai Timur
  • Investasi Hilirisasi di Kutim Capai Puluhan Triliun

© 2024 Vide Times - All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • Home
  • Advetorial
    • DPRD Samarinda
    • Diskominfo Kukar
    • DPRD Kutai Timur
    • Diskominfo Kutai Timur
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi & Bisnis
  • Peristiwa & Kriminal
  • Lainnya
    • Opini
    • Otomotif
    • Lifestyle
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Teknologi

© 2024 Vide Times - All Right Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?