TENGGARONG – Semarak Run Street Ramadan 2025 baru saja menutup rangkaian acaranya dengan sukses. Selama sebulan penuh (2 Februari–23 Maret 2025), event ini tak hanya menyedot animo masyarakat namun juga menjadi bukti nyata kolaborasi antara gaya hidup sehat dan penguatan ekonomi kreatif. Meski hujan mengguyur saat penutupan, semangat 250 peserta tak surut sedikit pun!
“Ini lebih dari sekadar lari, tapi juga wujud kebersamaan,” ujar A.M. Ari Junaidi, Kabid Pembudayaan Olahraga Dispora Kukar. Run Street Ramadan 2025 sengaja dirancang inklusif—terbuka untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Bahkan, para pelari dengan kebutuhan khusus turut meramaikan. “Kami ingin olahraga jadi gaya hidup, bukan sekadar kompetisi,” tambahnya.
Yang istimewa, gelaran ini juga menjadi panggung bagi puluhan UMKM lokal. “Setiap minggu, ada stand kuliner dan kerajinan tangan yang ramai dikunjungi peserta usai lari,” cerita Ari. Tercatat, omzet pedagang meningkat 40% berkat Run Street Ramadan 2025. Salah satunya Ibu Siti, penjual es dawet yang mengaku pendapatannya melonjak sejak jadi peserta bazaar.
Panitia punya ambisi besar ke depan. “Tahun ini masih tanpa kategori usia, tapi ke depan kami akan buka kelas khusus untuk menjaring bibit atlet,” papar salah satu panitia. Kerja sama dengan PASI dan KONI Kukar sudah dirintis untuk pembinaan pelari berbakat. Bahkan, tiga peserta tercepat berkesempatan ikut pelatnas atletik junior!
Antusiasme warga membuat acara ini dipastikan akan kembali digelar tahun depan. “Kami sedang godok konsep yang lebih segar, termasuk tambahan kategori fun run keluarga,” ungkap Ari. Dukungan sponsor juga terus digalang agar Run Street Ramadan bisa semakin meriah.