KUTAI TIMUR, VIDETIMES.com – Kepala Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah Pengurus Pusat Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Kutai Timur (HIPMA-KT), Muhammad Hasbi Mo’a W.A, mengkritik penyelenggaraan festival band baru-baru ini. Menurutnya, kegiatan tersebut tidak memenuhi kebutuhan masyarakat Kutai Timur (Kutim).
Hasbi menegaskan bahwa acara semacam itu hanya menjadi pemanis sementara yang seharusnya tidak dilakukan terus-menerus oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim.
“Kami rasa masih banyak yang bisa dilakukan dan diperhatikan oleh Pemkab Kutim,” ujarnya.
Menurut Hasbi, daripada menghabiskan anggaran untuk festival band, lebih baik Pemkab Kutim fokus pada perbaikan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan yang masih sangat membutuhkan perhatian.
“Lebih baik uangnya digunakan untuk hal-hal yang menjawab kebutuhan masyarakat. Kita tahu masih ada kecamatan yang jalanannya rusak, seperti jalan poros dari Kota Sangatta menuju Kecamatan Rantau Pulung, dan jalan penghubung Kecamatan Karangan menuju Kecamatan Sandaran,” Jelasnya dalam wawancara telepon via WhatsApp pada Rabu (17/07/2024),
“Jalan penghubung dari Kecamatan Muara Ancalong, Muara Bengkal, Long Mesangat, Batu Ampar, dan Kecamatan Busang juga masih rusak parah. Kebutuhan mendasar masyarakat adalah persoalan-persoalan seperti ini, bukan festival band,” tegasnya.
Hasbi berharap di akhir masa kepemimpinan Ardiansyah-Kasmidi, Pemkab Kutim lebih memprioritaskan hal-hal yang lebih penting untuk dilakukan.
“Ini kan masa terakhir jabatan mereka. Yang kita inginkan adalah fokus pada persoalan infrastruktur,” katanya.
Di akhir wawancara, Hasbi menegaskan bahwa HIPMA-KT akan selalu menjadi mitra kritis bagi Pemkab Kutim. Mereka akan terus mengawal isu-isu yang berkaitan dengan masyarakat dan menyampaikan opsi-opsi solusi kepada Pemkab.
“Kami siap menjadi mitra kritis pemerintah ke depan. Kami paham bahwa di Kutim banyak masalah yang perlu diselesaikan. Jangan sampai anggaran habis hanya untuk kegiatan seremonial atau pesta,” pungkasnya. (Irf)