SAMARINDA – VIDETIMES.com – Siang yang cerah di Jalan Anggur, Samarinda, menjadi saksi kegiatan positif yang digagas oleh PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Samarinda.
Belasan pemuda di kawasan tersebut dengan antusias menyambut kedatangan Febrianti Soleha, Community Development Officer dari Pertamina, yang datang bersama rombongan.
Di lapangan sederhana berukuran 10×20 meter, yang terletak di gang SD, Kelurahan Sidodadi, puluhan warga telah berkumpul. Mereka terdiri dari tokoh masyarakat, ketua RT, lurah, serta perwakilan dari Kelurahan Sungai Dama dan Sidodadi. Kehadiran mereka adalah untuk mengikuti Focus Group Discussion (FGD) yang bertemakan “Program Pendiskresa” (Pengembangan Pendidikan dan Kreativitas Anak).
Warga sangat antusias dalam diskusi tersebut, di mana mereka berbagi ide dan saran mengenai kegiatan yang sesuai dengan kondisi lingkungan mereka, untuk dijalankan bersama Pertamina.
“Banyak usulan yang muncul, seperti pembuatan rumah jamur, produksi kulit lumpia, hingga pengembangan bank sampah. Semua masukan tersebut akan kami kaji dan pilah untuk dilaksanakan tahun ini,” ujar Febrianti setelah FGD selesai pada Senin (03/09/2024).
Program ini merupakan komitmen Pertamina untuk berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat, dengan fokus utama pada sektor pendidikan. Namun, Febrianti menjelaskan bahwa kegiatan ini juga akan mencakup aspek ekonomi yang bisa langsung dirasakan oleh warga.
Di Sidodadi, ini merupakan inisiatif pertama Pertamina di ring dua wilayah mereka, meskipun kegiatan serupa telah dilaksanakan di ring satu sejak 2021. Banyak program telah dikembangkan oleh Pertamina, mulai dari pengembangan ekonomi masyarakat, UMKM, hingga sektor lingkungan dan pendidikan.
Salah satu alasan memilih anak muda di Jalan Anggur sebagai mitra adalah karena prestasi Yurni Handayani, seorang pemuda pelopor yang berhasil meraih juara tiga tingkat nasional di bidang pendidikan.
Yurni bersama timnya telah mendirikan PAUD Cakrawala Kaki Langit dan menjalankan berbagai kegiatan edukatif seperti pelatihan renang, bola, panahan, dan karate. Mereka juga mengelola perpustakaan “Semesta Membaca” untuk anak-anak.
Febrianti berharap kerjasama ini bisa membantu menyelesaikan berbagai masalah pendidikan, termasuk anak putus sekolah, serta mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler.
“Pendampingan ini adalah untuk jangka panjang, karena konsep pengembangan masyarakat memerlukan proses dan evaluasi agar target jangka panjang bisa tercapai,” jelasnya.
Warga yang hadir pun berharap kegiatan serupa bisa diterapkan di wilayah lain, dan Febrianti menjelaskan bahwa hal itu mungkin dilakukan secara bertahap di masa mendatang. (*)