KUTAI TIMUR, VIDETIMES.com – Sebuah video yang menampilkan pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kutai Timur (Kutim) berjoget di atas meja kerja sambil diiringi musik keras dan aksi saweran viral di media sosial. Aksi tersebut menuai kritik tajam dari Fraksi Rakyat Kutim (FRK), yang menilai hal itu mencoreng citra pemerintahan dan menyakiti hati masyarakat.
Dalam video tersebut memperlihatkan beberapa orang sedang berjoget diiringi musik keras. Tampak juga beberapa di antaranya menghamburkan uang sebagai bentuk aksi saweran.
Menurut Ketua FRK, Erwin Febrian Syuhada, video tersebut merupakan aib yang sangat memalukan dan merusak citra pemerintahan. Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa penggunaan fasilitas negara untuk melakukan tindakan yang tidak pantas tersebut sangat menyakiti hati masyarakat Kutim dan tidak dapat dibenarkan.
“Kita butuh kerja nyata, bukan joget di jam kerja atau di luar jam kerja, namun jelas mereka menggunakan fasilitas negara yang di bayar dari keringat rakyat. Jika kantor sudah jadi dance floor, mungkin saatnya ubah nama jadi Dinas Pesta Umum, bukan Dinas Pekerjaan Umum” kata Erwin (16/2/25).
Ia juga menyayangkan bahwa Dinas PUPR Kutim yang harusnya melakukan penyerapan anggaran lebih banyak dan membangun infrastruktur Kutim justru diperlihatkan dengan hal-hal seperti itu.
“Ketika rakyat menunggu jalan mulus, mereka malah asyik bergoyang. Ketika warga menanti air bersih, mereka malah berpesta di tengah kantor. Apakah ini inovasi pelayanan terbaru? Atau mungkin, beginilah caranya mencairkan anggaran yang beku? Kutim butuh infrastruktur, bukan koreografi” tambahnya.
Ia menuntut agar pemerintah segera melakukan klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka kepada publik.
“Kalau video itu ditampilkan secara publik maka klarifikasi dan permintaan maafnya pun harus secara publik. Kalau bisa dilakukan oleh pimpinan di atasnya baik oleh kepala dinas, sekda atau bupati itu jauh lebih bagus menutupi kekecewaan masyarakat,” pungkasnya. (Irf)