SAMARINDA, VIDETIMES.com – Fenomena mogok massal kendaraan roda dua di Kota Tepian dalam sepekan terakhir mengundang keprihatinan publik. Sejumlah warga mengeluhkan motor mereka mengalami kerusakan usai mengisi bahan bakar jenis Pertamax di beberapa SPBU Samarinda. Kondisi ini memicu dugaan adanya penurunan kualitas BBM yang beredar.
Meski keluhan terus berdatangan, permasalahan tersebut belum juga menemukan titik terang. Sejumlah bengkel di berbagai wilayah kota masih dipadati kendaraan yang mengalami gangguan serupa, terutama menjelang dan usai perayaan Hari Raya Idulfitri.
Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Abdul Rahim, menyatakan keprihatinannya atas kondisi ini. Ia menilai persoalan tersebut tidak bisa dianggap sepele, terlebih saat masyarakat sedang menghadapi beban pengeluaran yang tinggi selama momen Lebaran.
“Masalah ini menyentuh langsung kehidupan warga. Sudah selayaknya pemerintah turun tangan dan segera mengambil langkah konkret,” kata Abdul Rahim, Senin (7/4/2025).
Ia mendorong Pemerintah Kota Samarinda untuk membentuk tim investigasi independen guna menyelidiki insiden tersebut secara menyeluruh. Tim ini, menurutnya, sebaiknya terdiri dari unsur profesional, akademisi, lembaga swadaya masyarakat (LSM), hingga aparat penegak hukum.
Abdul Rahim menekankan bahwa penyelidikan tidak boleh terbatas hanya pada sampel bahan bakar. Pemeriksaan, lanjutnya, harus mencakup keseluruhan rantai distribusi—mulai dari bunker penampungan di SPBU, sistem pengisian bahan bakar, hingga kondisi kendaraan yang terdampak.
Ia juga menyoroti pentingnya penanganan cepat untuk meredam simpang siur informasi yang telah menyebar di tengah masyarakat. Menurutnya, transparansi dan kejelasan menjadi kunci untuk mengembalikan kepercayaan publik.
“Kita tidak bisa menutup mata. Ini menyangkut keselamatan dan kerugian warga secara langsung. Harus ada tindak lanjut serius agar kejadian serupa tidak terulang,” tegasnya. (Adv/DPRD Samarinda)