Tenggarong – Momen Halal Bihalal kembali dimaknai bukan hanya sebagai ajang saling memaafkan, tetapi juga sebagai titik balik dalam membangun kembali semangat pelayanan publik yang bersih dan berempati. Dalam kegiatan yang digelar di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kutai Kartanegara (Kukar) pada Senin (14/4/2025), para ASN Kukar diajak untuk merefleksikan kembali peran dan tanggung jawab mereka di tengah dinamika birokrasi modern.
Sekretaris Daerah Kukar, H. Sunggono, menyampaikan bahwa Halal Bihalal sejatinya bukan sekadar acara seremonial, melainkan kesempatan emas untuk menyegarkan kembali nilai-nilai pengabdian dan semangat melayani masyarakat.
“Sebagai ASN Kukar, kita harus menjadikan momen ini untuk memperkuat karakter pelayanan yang humanis, akuntabel, dan menjunjung tinggi etika,” ujar Sunggono dalam sambutannya.
Di tengah tuntutan reformasi birokrasi, lanjutnya, ASN tidak lagi hanya dinilai dari jabatan dan struktur, melainkan dari kualitas kerja, nilai moral, serta cara berinteraksi dengan masyarakat. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya penerapan core value ASN, yakni BERAKHLAK – yang mencerminkan semangat kerja yang kolaboratif, adaptif, dan berorientasi pada pelayanan publik yang prima.
Kegiatan Halal Bihalal ini juga dirangkai dengan Khataman Al-Qur’an sebagai bagian dari penguatan rohani. Melalui Gerakan Etam Mengaji (GEMA), Pemerintah Kabupaten Kukar ingin memastikan bahwa dimensi spiritual ASN tetap terpelihara, menjadi landasan moral dalam setiap pengambilan keputusan dan tindakan pelayanan.
“Kukar menjadi satu-satunya kabupaten yang mengintegrasikan GEMA dalam aktivitas kedinasan. Ini patut kita jaga dan kembangkan,” tutur Sunggono bangga.
Dalam sambutannya, ia juga menyoroti peran strategis Bapenda sebagai pengelola pendapatan daerah. Menurutnya, akuntabilitas dan transparansi bukan hanya tuntutan sistem, tapi juga cerminan dari dedikasi ASN Kukar terhadap amanah publik. Ia mengajak seluruh ASN untuk tidak hanya menjalankan tugas administratif, tetapi juga membangun relasi yang empatik dengan masyarakat.
“Melayani dengan hati, mendengar dengan empati, dan bertindak dengan transparansi. Itulah standar baru yang harus kita usung bersama,” tandasnya.
Momentum Halal Bihalal ini ditutup dengan seruan bersama untuk membangun pelayanan publik yang lebih responsif, efisien, dan inklusif. Semangat kebersamaan yang terbangun dalam acara ini diharapkan mampu memperkuat sinergi antar pegawai dalam menjalankan misi pelayanan yang bermartabat.