SAMARINDA, VIDETIMES.com – Kondisi memprihatinkan dialami oleh SD 007 Sambutan, salah satu sekolah dasar tertua di kawasan tersebut. Bangunan sekolah yang seharusnya menjadi tempat belajar yang layak dan nyaman bagi anak-anak, justru dinilai jauh dari standar kelayakan.
Hal ini diungkapkan oleh Anggota Komisi I DPRD Samarinda, Markaca, usai menerima laporan langsung dari Ketua Komite Sekolah. Ia menilai fasilitas di sekolah itu sangat minim dan tidak mencerminkan institusi pendidikan yang layak bagi anak-anak usia dini.
“Saya benar-benar prihatin. Sekolah itu hanya memiliki dua toilet, sementara jumlah siswanya mencapai ratusan orang. Ini jelas tidak manusiawi. Mengapa selama ini tidak ada perhatian serius dari dinas terkait?” ucapnya saat ditemui di ruang kerjanya di Gedung DPRD Samarinda, belum lama ini.
Markaca mengaku telah menghubungi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda, Asli Nuryadin, untuk menyampaikan kondisi tersebut secara langsung. Ia juga mengapresiasi langkah proaktif dari komite sekolah dan pihak pengelola yang telah menyusun proposal perbaikan fasilitas.
“Langkah mereka membuat proposal itu patut diapresiasi. Tapi sekarang tugas kita di legislatif dan eksekutif untuk menindaklanjutinya. Sekolah bukan sekadar bangunan, tetapi ruang tumbuh anak-anak yang seharusnya sehat, nyaman, dan aman,” tegasnya.
Ia juga mendesak agar Kepala Disdikbud turun langsung meninjau kondisi sekolah, bukan hanya mengandalkan laporan di atas meja. Markaca menegaskan bahwa kondisi seperti ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut.
“Saya sudah menerima kunjungan dari pihak sekolah dan komite, dan ini harus segera ditangani. Dunia pendidikan kita tidak boleh dibiarkan dalam kondisi seperti ini, apalagi menyangkut sekolah dasar,” katanya.
Markaca menyebut pihak dinas memang sudah merespons dan menjanjikan akan meninjau sekolah tersebut dalam waktu dekat. Namun ia menegaskan komitmennya untuk terus mengawal kasus ini hingga mendapatkan perhatian serius dalam penganggaran ke depan.
“Kalau belum bisa semua diperbaiki, minimal fokus dulu ke perbaikan toilet. Dua toilet untuk ratusan siswa jelas tidak memadai. Ini bukan hanya soal fasilitas, ini soal masa depan generasi kita,” tutupnya. (Adv/DPRD Samarinda)