SAMARINDA, VIDETIMES.com – Polemik kenaikan tarif air PDAM Samarinda terus menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. Warga menilai kenaikan tersebut terjadi mendadak dan tanpa penjelasan yang memadai. Menyikapi hal itu, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Samarinda ikut bersuara dan meminta kebijakan tersebut segera ditinjau kembali.
Bendahara KNPI Kota Samarinda, Alfonsius Limba, menuturkan bahwa pelayanan air bersih memang harus ditingkatkan. Namun, peningkatan layanan tidak boleh dibarengi dengan beban biaya yang justru memberatkan masyarakat di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.
“KNPI Samarinda bukan menolak perbaikan layanan. Yang kami pertanyakan adalah dasar kenaikan tarifnya. Harus jelas dan terbuka. Jangan sampai masyarakat merasa dipaksa menanggung sesuatu yang tidak mereka pahami,” ujar Alfons, Rabu (6/11/25).
Mantan Ketua GMNI Samarinda itu menilai Pemerintah Kota harus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja PDAM, terutama terkait manajemen distribusi dan transparansi pengelolaan anggaran. Ia menegaskan bahwa masyarakat berhak mengetahui arah kebijakan perusahaan milik daerah tersebut.
“Evaluasi ini bukan sekadar administrasi. Kita berbicara soal kebutuhan dasar warga. Kalau air bersih saja membebani, berarti ada yang tidak beres dalam tata kelola PDAM,” sambungnya.
KNPI Samarinda juga menyatakan siap membuka ruang dialog antara pemerintah, PDAM, dan masyarakat agar persoalan ini tidak hanya menjadi polemik berkepanjangan di media sosial. Menurut mereka, keterbukaan informasi adalah kunci meredam kegelisahan publik.
Namun, Alfons menegaskan bahwa sikap KNPI tidak hanya bersifat imbauan. Jika keluhan warga terus diabaikan dan kenaikan tarif tetap diberlakukan tanpa perbaikan komunikasi serta dasar yang jelas, organisasi kepemudaan tersebut siap mengambil langkah tegas bersama masyarakat.
“Kami turun ke jalan bukan tujuan utama. Tapi kalau aspirasi tidak dihargai, gerakan itu akan menjadi pilihan terakhir,” pungkas Alfons. (Irf)









