KUTAI TIMUR, VIDETIMES.com– Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan reproduksi dan upaya pencegahan stunting, sebuah kegiatan bakti sosial bertajuk “Bakti Kasih untuk Sesama” sukses digelar pada tanggal 7-8 September 2024 di Sangatta & Rantau Pulung.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi yang mudah dipahami dan terjangkau mengenai kesehatan reproduksi, gizi seimbang, serta pentingnya penanganan stunting sejak dini.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan, mulai dari remaja hingga orang tua serta Ibu dan Anaknya.
Berbagai kegiatan menarik dan edukatif digelar, seperti seminar kesehatan, pemeriksaan dan konsultasi kesehatan gratis, serta demo membuat makanan sehat, mudah dan murah. Para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk berkonsultasi dengan para ahli di bidang kesehatan reproduksi dan gizi anak.
“Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap kesehatan masyarakat, khususnya remaja dan anak-anak,” ujar dokter Indriani Lim (Ketua Sie. Baksos).
“Kami berharap melalui kegiatan ini, masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan memberikan gizi yang baik bagi anak-anak sejak dini untuk
mencegah stunting,” ujar dokter Sinta Murti Sp.PD-KGEH (Ketua Sie. ilmiah).
Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kekurangan gizi dalam jangka waktu panjang.
“Anak stunting memiliki tinggi badan lebih rendah dari anak seusianya. Kondisi ini dapat menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak, sehingga berdampak pada kualitas hidup mereka di masa depan,” ujar Indah Megawati (dokter Spesialis Anak).
“Kesehatan reproduksi remaja sangat penting untuk masa depan bangsa. Dengan memberikan edukasi yang tepat sejak dini, kita dapat mencegah masalah kesehatan reproduksi yang berisiko, seperti pernikahan dini dan kehamilan yang tidak diinginkan, yang dapat menjadi salah satu faktor penyebab stunting,” ujar Leonard Gunawan, dokter Sp.OG.
“Memberikan edukasi dan pelayanan kesehatan yang komprehensif, dengan ini kita dapat mewujudkan generasi muda yang sehat dan berkualitas. Jadi kita harus menekankan pentingnya gizi seimbang dan deteksi dini penyakit sebagai upaya pencegahan stunting,” ujar Purwitanto, dokter Sp.PD.
Selain itu, kegiatan ini melibatkan masyarakat umum dari lintas agama, bahkan dari beberapa desa sekitar kecamatan Rantau Pulung.Pulung Kehadirian ibu-ibu beserta anaknya difasilitasi oleh perusahaan perkebunan sawit, antara lain oleh PT. Gawi Makmur Kalimantan dan PT Andalas Wahana Sukses, ujar Mardalina (Ketua Sie. Acara).
Kegiatan ini mengusung semangat dialog antar agama sebagaimana dicontohkan oleh Paus Fransiskus.
“Kami berharap kegiatan ini dapat mempererat tali persaudaraan antar umat beragama dan bersama-sama kita mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera,” ujar pastor Paulus Emanuel Fay, MSF (Pastor Paroki St. Theresia Sangatta).
“Kerjasama yang erat antara panitia Perayaan 100 Tahun Karya Kesehatan Keuskupan Agung Samarinda, panitia 25 Tahun Paroki Santa Theresia Sangatta, dan panitia 100 Tahun WKRI telah membuktikan bahwa dengan semangat gotongroyong, dan kepedulian yang penuh kasih, kita mampu mencapai hal-hal yang luar biasa dalam waktu yang relatif singkat. Keberhasilan kegiatan ini merupakan bukti nyata bahwa kolaborasi lintas organisasi, perusahaan, lintas batas kota hingga daerah stasi-stasi serta lintas agama dapat menghasilkan dampak yang positif bagi masyarakat,” ujar Poltak Sinaga (Ketua Panitia HUT ke-XXV Paroki Santa Theresia Sangatta).
Kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Direktur RS. Dirgahayu Samarinda, dan salah satu General Manager dari PT. Kaltim Prima Coal (KPC) serta Kepala Desa Mukti Jaya kec. Rantau Pulung.