Kutai Timur – Kekerasan seksual terhadap anak masih menjadi isu serius yang membutuhkan perhatian semua pihak. Di Kutai Timur, peran perempuan dinilai sangat krusial dalam upaya pencegahan dan perlindungan terhadap anak-anak dari tindak kekerasan seksual.
Salah satu anggota DPRD kutim dan juga tokoh perempuan di Kutai Timur, Hj. Mulyana menegaskan pentingnya sosialisasi sebagai langkah awal dalam membangun kesadaran masyarakat. Menurutnya, perempuan memiliki peran besar dalam memberikan edukasi serta membentuk lingkungan yang aman bagi anak-anak.
“Yang terpenting itu sosialisasi yang terpenting, ya. Sosialisasi di mana kita sebagai perempuan, bagaimana kita menunjukkan peran kita, khususnya apalagi namanya menjaga daripada yang tadi ya. Makanya bagaimana kita mengajak, bagaimana kita menyampaikan pesan-pesan kita ke masyarakat supaya anak-anak kita itu tidak mengalami yang kekerasan seksual tadi. Itu terpenting,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya kolaborasi antara lembaga pemerintah dan organisasi masyarakat dalam menangani isu ini. Keberadaan lembaga seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) serta organisasi Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Kutai Timur dianggap memiliki peran vital dalam upaya perlindungan anak.
“Yang jelas DP3A ya, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, itu yang terpenting. Dan beberapa organisasi sekarang, yang seperti LPAI yang ada di Kutai Timur itu. Saya rasa dengan hadirnya LPAI Kutai Timur ini, itu sosialisasi berkaitan dengan perlindungan anak itu sudah sangat terpenting,” tambahnya.
Melalui sosialisasi yang terus dilakukan, diharapkan masyarakat Kutai Timur semakin sadar dan peduli terhadap isu kekerasan seksual terhadap anak, serta semakin memahami peran aktif yang bisa diambil, terutama oleh perempuan, dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi generasi muda. (ADV)








