TENGGARONG – Di tengah semilir angin pagi yang sejuk dan suasana pasca-Lebaran yang masih hangat, Mushola At-Taqwa di Komplek Perkantoran Bupati Kukar menjadi saksi kebersamaan luar biasa. Halal Bihalal DWP Kukar yang digelar Selasa (29/4) ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momentum yang sarat makna: ungkapan syukur, penguatan silaturahmi, sekaligus refleksi atas nilai-nilai kebangsaan dan kemasyarakatan.
Acara ini dihadiri oleh para pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kutai Kartanegara dan unsur pelaksana dari berbagai instansi. Mereka datang dengan semangat yang sama—untuk menyambung kembali tali kebersamaan setelah menjalani ibadah Ramadan dan merayakan Idulfitri.
Kemeriahan acara diawali dengan lantunan shalawat yang dibawakan oleh Majelis Taklim PDAM Tirta Mahakam Tenggarong. Suasana pun terasa khidmat dan menghangat saat Muhammad Al Gajali, dai muda alumni program “Satu Desa Satu Da’i” Kukar, membagikan tausiyah penuh pesan moral dan kebangsaan.
Ketua DWP Kukar, Hj. Yulaikah Sunggono, menyampaikan bahwa Halal Bihalal DWP Kukar merupakan ruang penting untuk saling memaafkan dan memperkuat semangat kolektif di antara anggota.
“Kita bersyukur telah melewati Ramadan, dan sekarang saatnya memperkuat kembali rasa persaudaraan. Kita bukan hanya pendamping ASN, tapi juga sosok yang punya peran nyata dalam menjaga keharmonisan dan nilai moral dalam keluarga serta masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa peran istri ASN sangat strategis dalam kehidupan sosial. Melalui kegiatan seperti ini, DWP turut membangun karakter bangsa dari lingkup terkecil: rumah tangga.
Dalam sambutan tertulisnya, Bupati Kukar melalui Asisten I, Akhmad Taufik Hidayat, juga menyoroti pentingnya Halal Bihalal DWP Kukar sebagai sarana memperkuat nilai-nilai luhur bangsa seperti gotong royong, tenggang rasa, dan saling menghormati.
“Ketika DWP mampu menjadi kekuatan moral di rumah, maka secara tidak langsung mereka juga memperkuat ketahanan sosial di masyarakat. Ini penting dalam mewujudkan Kukar sebagai daerah yang religius dan berdaya saing,” ungkapnya.
Menurutnya, keberadaan DWP bukan hanya pelengkap dalam struktur ASN, melainkan bagian dari gerakan sosial yang mampu memberikan kontribusi nyata. Terutama di tengah arus modernisasi, DWP menjadi jangkar yang menstabilkan nilai-nilai tradisi dan kebangsaan.
Acara ditutup dengan sesi saling bermaafan, penuh pelukan hangat dan senyum tulus. Di sinilah semangat Halal Bihalal menemukan maknanya, membangun ruang pertemuan batiniah yang mempererat ikatan kebersamaan dan kebangsaan.
Melalui kegiatan ini, Halal Bihalal DWP Kukar sekali lagi membuktikan bahwa kolaborasi antaranggota bukan hanya soal organisasi, tetapi juga tentang menjaga nilai, memperkuat solidaritas, dan melahirkan kekuatan sosial yang berkelanjutan.