SAMARINDA, VIDETIMES.com – Panas terik siang itu tak menyurutkan semangat seorang ibu rumah tangga di Samarinda untuk mendapatkan gas LPG 3 kilogram (kg) demi kebutuhan dapur. Namun, harapannya pupus saat tiba di salah satu agen gas di Jalan Setosa, RT 45.
Alih-alih pulang dengan tabung gas yang dibutuhkan, perempuan yang enggan disebutkan namanya ini justru harus kecewa. “Gasnya ada di sana, tapi katanya belum dijual,” keluhnya saat ditemui pada Selasa (4/2/2025).
Sudah lebih dari sepuluh hari ia mengalami kesulitan mendapatkan LPG 3 kg. Ia juga khawatir dengan kebijakan baru Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang melarang penjualan gas bersubsidi di warung kelontong. Menurutnya, aturan tersebut justru memperburuk situasi.
“Kalau beli di pangkalan, kan, buat keperluan rumah tangga, bukan untuk dijual lagi. Tapi kalau di warung masih ada, harganya sudah naik drastis, bisa sampai Rp50 ribu per tabung,” tambahnya dengan nada kecewa.
Agen LPG Bantah Kelangkaan, Sebut Distribusi Tetap Normal
Di sisi lain, pihak agen LPG PT Ranugas Utama menegaskan bahwa stok LPG 3 kg tetap tersedia dan tidak mengalami kelangkaan. Fredi, petugas administrasi agen tersebut, menjelaskan bahwa distribusi memiliki jadwal tertentu, sehingga warga mungkin sulit mendapatkannya di waktu-waktu tertentu.
“Gas tidak langka, hanya saja kalau datang siang memang sering kosong, karena pengirimannya dilakukan sore hari,” terangnya.
Menurutnya, setiap hari agen mereka mendistribusikan 1.000 tabung LPG ke lima pangkalan berbeda di Samarinda. Total, mereka melayani kebutuhan 25 pangkalan di berbagai titik.
Fredi juga menekankan bahwa pihaknya memastikan pangkalan tidak menjual di atas harga eceran tertinggi (HET).
“Kami awasi agar tidak ada yang menaikkan harga sesuka hati, karena semua sudah ada aturan mainnya,” tegasnya.
Meski demikian, warga berharap pemerintah dan pihak terkait bisa memastikan distribusi gas bersubsidi lebih merata, agar masyarakat tidak kesulitan mendapatkan bahan bakar utama untuk kebutuhan sehari-hari. (Elf)