SAMARINDA, VIDETIMES.com – Elfrida Setiama Siburian berhasil membawa nama Kalimantan Timur (Kaltim) ke tingkat nasional dengan meraih juara dalam ajang Grand Final Duta Peduli Sejarah Indonesia 2024 yang berlangsung di Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (24/08/24).
Kemenangan ini menjadi bukti nyata bahwa semangat dan tekad yang kuat dapat mengalahkan berbagai kendala.
Frida, sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa menjadi juara sebagai perwakilan Kaltim dalam ajang nasional ini merupakan kebanggaan tersendiri baginya.
“Ini adalah momen yang sangat berarti bagi saya, apalagi saya baru saja lulus kuliah dan sempat merasa tidak ada tujuan. Siapa sangka, dari iseng-iseng daftar, saya malah bisa membawa pulang kemenangan,” ujarnya.
Sebelumnya, Frida pernah dihubungi oleh panitia Duta Peduli Sejarah pada tahun 2023 untuk mengikuti kontes serupa, namun kala itu ia terpaksa mengurungkan niatnya karena keterbatasan biaya.
“Saya sebenarnya ingin ikut sejak tahun lalu, tapi karena tidak ada cukup dana, akhirnya saya putuskan untuk menunda,” jelasnya.
Tahun 2024 menjadi titik balik bagi Frida. Dengan tekad yang lebih kuat, ia mendaftar kembali dan mengikuti seluruh rangkaian seleksi, mulai dari administrasi hingga karantina. Namun, perjuangannya tidak mudah. Ia harus berjuang mencari biaya untuk bisa hadir di Solo, tempat grand final diadakan.
Frida, yang juga merupakan kader Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Samarinda, mengakui bahwa ia sempat mengajukan proposal bantuan ke Pemprov Kaltim, Dispora, dan Dispar Kaltim, namun hasilnya nihil.
“Saya sudah ajukan proposal sejak bulan Juni, tapi baru bulan Agustus ada kabar, itupun hanya bantuan untuk biaya lisensi,” kenangnya.
Namun, dukungan datang dari Komisi 4 DPRD Kaltim dan Hadi Mulyadi yang akhirnya membantunya untuk bisa berangkat ke Solo.
“Meskipun ada kekecewaan karena minimnya dukungan dari pemerintah daerah, saya tetap bersyukur ada pihak yang peduli dan mendukung saya,” tambahnya.
Sebagai perwakilan Kaltim, Frida merasa sedikit kecewa dengan minimnya perhatian dari pemerintah terhadap potensi anak muda yang ingin membawa perubahan.
“Tentu ada rasa kecewa, tapi saya ingin membuktikan bahwa saya mampu mengharumkan nama Kaltim di kancah nasional. Semoga kedepan, pemerintah lebih peduli dan mendukung generasi muda yang berpotensi,” tegasnya.
Pada puncak acara, 24 Agustus, nama Frida diumumkan sebagai juara. Ia berharap pencapaiannya ini bisa menginspirasi lebih banyak anak muda untuk peduli dan mencintai sejarah Indonesia.
“Sebuah bangsa tidak akan pernah terbentuk tanpa sejarah, dan tugas kita adalah terus mengukir sejarah yang baru,” pungkasnya. (Irf)