SAMARINDA, VIDETIMES.com — Pengurus Pusat Ikatan Alumni Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman (PP IKA Faperta Unmul) menyerukan pentingnya penerapan Energi Baru Terbarukan (EBT) di sektor pertanian sebagai langkah strategis menuju pertanian efisien dan ramah lingkungan.
Seruan ini disampaikan dalam konferensi pers jelang pelantikan dan seminar nasional IKA Faperta Unmul yang dijadwalkan berlangsung pada Senin (27/10) mendatang. Kegiatan tersebut akan mengusung tema utama “Pengembangan Energi Baru Terbarukan untuk Pertanian Masa Depan.”
Ketua IKA Faperta Unmul, Fahrizal, mengungkapkan bahwa penggunaan energi terbarukan dapat menjadi solusi konkret bagi berbagai tantangan di sektor pertanian, mulai dari efisiensi biaya hingga keberlanjutan lingkungan.
Menurutnya, sejumlah inovasi seperti pemanfaatan panel surya untuk irigasi dan pengeringan hasil panen, biogas dari limbah ternak, serta turbin angin untuk kebutuhan listrik bisa segera diterapkan di lapangan.
“Inovasi seperti agrisolar memungkinkan lahan pertanian berfungsi ganda—produksi tanaman sekaligus energi. Ini bukan hanya efisien, tapi juga mendorong petani lebih mandiri secara energi,” jelas Fahrizal.
Ia menambahkan, transisi dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan bisa memangkas biaya operasional secara signifikan, terutama untuk pengoperasian pompa air dan mesin pertanian.
“Dengan EBT, sistem pertanian bisa berjalan lebih stabil dan berkelanjutan, misalnya melalui pompa otomatis, penerangan rumah kaca, hingga irigasi cerdas,” ujarnya.
Selain itu, Fahrizal menilai Fakultas Pertanian Unmul perlu menjadi wadah pengembangan generasi muda yang adaptif dan inovatif dalam menjawab tantangan pertanian modern.
“Kampus harus menjadi laboratorium ide dan teknologi baru, tempat lahirnya inovator pertanian masa depan,” tegasnya.
Ia juga menyoroti posisi strategis Kalimantan Timur dalam pengembangan energi terbarukan di sektor pertanian nasional. Menurutnya, potensi alam dan lahan di Kaltim membuka peluang besar untuk mengintegrasikan teknologi hijau dalam kegiatan pertanian.
Menutup pernyataannya, Fahrizal mencontohkan penerapan panel surya di lahan pertanian yang mampu menunjang berbagai aktivitas, mulai dari penyediaan energi untuk pompa air, penerangan rumah kaca, hingga proses pengeringan hasil panen.
“Inilah langkah nyata menuju pertanian yang efisien, bersih, dan berdaya saing,” pungkasnya.









