TENGGARONG – Gelaran Debat Publik Kukar 2025 yang diselenggarakan Selasa malam (9/4) di Gedung Bela Diri, Stadion Aji Imbut, menjadi panggung penting bagi tiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara untuk menyampaikan visi, misi, serta program kerja unggulan mereka kepada masyarakat. Acara ini merupakan bagian dari tahapan Pemungutan Suara Ulang (PSU) 2025, menyusul putusan Mahkamah Konstitusi yang menetapkan tiga pasangan calon resmi untuk bertarung kembali di Pilkada Kukar.
Debat berlangsung meriah dengan sorak-sorai pendukung yang memenuhi lokasi acara. Masing-masing pasangan tampil percaya diri menjelaskan arah pembangunan yang akan mereka tempuh jika terpilih. Mereka juga saling melontarkan pertanyaan dan tanggapan kritis terhadap rencana kerja lawan debatnya. Dari isu infrastruktur, pendidikan, hingga pengembangan ekonomi daerah, ketiga paslon tampak siap bersaing secara sehat dan terbuka di hadapan publik.
Momen Edukasi Politik dan Uji Komitmen Calon
Tak hanya menjadi ajang adu program, Debat Publik Kukar 2025 juga berperan sebagai sarana edukasi politik bagi masyarakat. Warga yang hadir maupun yang menyaksikan melalui siaran daring mendapatkan gambaran langsung tentang karakter, visi, dan komitmen calon pemimpin mereka. Hal ini dinilai penting agar masyarakat tidak memilih berdasarkan popularitas semata, tetapi karena gagasan yang dibawa.
Sekretaris Daerah Kukar, Dr. H. Sunggono, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan apresiasinya kepada KPU Kukar atas terselenggaranya debat dengan tertib dan transparan. Ia menilai debat publik semacam ini sangat bermanfaat untuk memperkuat demokrasi di tingkat lokal.
“Ini bukan hanya soal siapa yang paling banyak bicara, tetapi siapa yang paling siap membawa Kukar ke arah yang lebih baik,” ujarnya.
Seruan untuk Tidak Golput
Selain mengapresiasi jalannya debat, Sunggono juga mengajak seluruh masyarakat Kukar untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan memilih pada PSU 19 April 2025. Menurutnya, keterlibatan aktif warga adalah kunci suksesnya demokrasi. Ia menyebutkan bahwa pada pemilu sebelumnya partisipasi masyarakat mencapai angka 71,9 persen, dan berharap angka tersebut bisa ditingkatkan.
“Gunakan hak suara Anda, datanglah ke TPS. Jangan Golput. Masa depan Kukar ditentukan oleh pilihan kita bersama,” tegas Sunggono.
Ia juga mengimbau pihak swasta agar memberi waktu bagi para pekerja untuk mencoblos, mengingat hari pemilihan bertepatan dengan hari libur nasional. Selain itu, seluruh ASN di Kukar juga diingatkan untuk ikut memberikan contoh positif dalam menggunakan hak pilihnya.
Dengan semakin dekatnya hari pencoblosan, Debat Publik Kukar 2025 menjadi pengingat penting bahwa demokrasi bukan hanya soal memilih, tetapi juga memahami siapa yang dipilih dan mengapa memilih mereka. Di tangan masyarakat, masa depan Kutai Kartanegara ditentukan. Dan debat ini, menjadi salah satu tonggak untuk memulainya dengan lebih bijak.