Tenggarong – Al-Qur’an bukan sekadar kitab suci, tetapi juga pedoman hidup yang membentuk karakter dan kepribadian seseorang. Menyadari pentingnya hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus menggaungkan Gerakan Etam Mengaji (GEMA). Program ini awalnya berfokus di lingkungan masjid dan masyarakat, namun kini diperluas hingga ke sekolah-sekolah serta instansi pemerintahan.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya Pemkab Kukar dalam membangun generasi yang tak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki nilai-nilai islami yang kuat. Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, GEMA diharapkan dapat membudayakan kebiasaan membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu implementasi nyata dari program ini terlihat dalam acara Khataman Al-Qur’an dan buka puasa bersama yang berlangsung di Kantor Dispora Kukar pada Senin (24/03/25). Kegiatan ini menjadi bukti bahwa kesibukan bukanlah halangan untuk tetap istiqomah dalam membaca Al-Qur’an.
Menjadikan Al-Qur’an Sebagai Pegangan Hidup
Dalam kesempatan tersebut, Asisten II Ahyani Fadianur Diani, yang menyampaikan sambutan Bupati Kukar Edi Damansyah, menegaskan bahwa mengaji bukan sekadar rutinitas, tetapi bagian dari gaya hidup yang harus terus dijaga.
“Khatamul Qur’an kali ini menunjukkan bahwa siapa pun bisa menyelaraskan aktivitas harian dengan membaca Al-Qur’an. Yang dibutuhkan hanyalah komitmen dan keistiqomahan dalam menjalaninya,” ujar Ahyani.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa ketika seseorang menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman utama dalam hidupnya, maka akan lahir pribadi yang lebih baik, lebih bertanggung jawab, dan siap berkontribusi bagi lingkungan sekitar. Selain itu, keberkahan dari Allah SWT pun akan senantiasa mengiringi setiap langkah hidupnya.
Membentuk Generasi Qur’ani Sejak Dini
Salah satu inovasi dalam Gerakan Etam Mengaji adalah perluasan program ke sekolah-sekolah. Dengan langkah ini, generasi muda diharapkan dapat tumbuh dalam lingkungan yang membiasakan mereka berinteraksi dengan Al-Qur’an sejak dini.
Menurut Ahyani, membangun karakter islami tidak bisa dilakukan secara instan. Diperlukan pembiasaan yang dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, hingga masyarakat luas.
“Jika seluruh ASN, perangkat pemerintahan, dan masyarakat muslim di Kukar memiliki karakter islami yang kuat, maka cita-cita mewujudkan Kukar sebagai daerah yang bahagia dan sejahtera bisa terwujud dengan rahmat serta ridho Allah SWT,” tuturnya.
Kepala Dispora Kukar, Aji Ali Husni, turut mengapresiasi antusiasme ASN dalam mengikuti program ini. Ia berharap GEMA dapat menjadi bagian dari kebiasaan sehari-hari, baik di rumah, sekolah, maupun tempat kerja.
“Semoga kita semua selalu memiliki waktu untuk membaca dan mengingat Al-Qur’an di mana pun berada, karena Al-Qur’an adalah pedoman utama dalam kehidupan kita,” ungkapnya.
Acara ini ditutup dengan buka puasa bersama, salat Magrib, Isya, serta Tarawih berjamaah. Dengan semakin luasnya jangkauan GEMA, Pemkab Kukar optimis bahwa semakin banyak masyarakat yang akan tergerak untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai bagian dari keseharian mereka.