KUTAI KARTANEGARA – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, kembali menyapa langsung warganya melalui kunjungan kerja ke Kecamatan Kembang Janggut, Jumat (4/4/2025). Dalam agenda tersebut, Bupati membawa dua kabar baik sekaligus: peresmian tiga Puskesmas Pembantu (Pustu) dan penyaluran bantuan Pustu dan Sembako untuk warga kurang mampu.
Kehadiran Bupati Kukar ini disambut antusias oleh masyarakat di tiga desa, yakni Bukit Layang, Kelekat, dan Genting Tanah. Dalam suasana yang penuh kehangatan, Edi secara langsung meresmikan bangunan baru Pustu dengan menggunting pita dan menandatangani prasasti. Ia kemudian meninjau fasilitas yang telah disiapkan untuk memastikan layanan kesehatan bisa segera dimanfaatkan warga.
“Keberadaan Pustu bukan hanya simbol kehadiran negara, tetapi bentuk nyata dari komitmen kami untuk mendekatkan layanan kesehatan ke masyarakat desa,” ujar Edi.
Ia menambahkan, Puskesmas Pembantu ini akan menjadi bagian penting dari penguatan layanan dasar di tingkat desa. Melalui kebijakan bantuan keuangan khusus desa di bidang kesehatan, Pemkab Kukar mendorong agar tenaga medis bisa direkrut dari putra-putri lokal.
“Jika mereka bekerja di kampung sendiri, hasilnya akan lebih optimal. Ada kedekatan emosional dan tanggung jawab sosial,” jelasnya.
Tak hanya soal kesehatan, Edi Damansyah juga menyampaikan kepedulian sosial dengan menyalurkan bantuan Pustu dan Sembako untuk masyarakat yang membutuhkan. Bantuan ini diharapkan bisa meringankan beban ekonomi warga serta mempererat hubungan antara pemerintah daerah dan masyarakat.
“Kami ingin tidak hanya hadir secara fisik, tapi juga hadir dalam kebutuhan mendasar masyarakat. Pustu dan Sembako ini adalah bukti bahwa pemerintah terus bekerja dan hadir di tengah rakyat,” tegasnya.
Kegiatan ini turut dihadiri sejumlah kepala dinas terkait yang ikut memastikan kesiapan layanan dan distribusi bantuan berjalan lancar.
Kunjungan ini tidak hanya menjadi peresmian fasilitas, tetapi juga menjadi momen membangun optimisme baru. Dengan Pustu dan Sembako, Pemkab Kukar menunjukkan bahwa pemerataan pembangunan bukan sekadar wacana, melainkan langkah nyata yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat, hingga ke desa-desa pelosok.