SAMARINDA, VIDETIMES.com – Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga, mencopot Camat Baito, Sudarsono, dan menunjuk Kasatpol PP Konsel, Ivan Ardiansyah, sebagai penggantinya. Langkah ini diambil menyusul polemik yang melibatkan guru honorer Supriyani, yang belakangan viral dan menarik perhatian publik.
Sudarsono dikenal sering membantu Supriyani, guru honorer yang tengah terjerat kasus hukum dengan seorang polisi berpangkat Aipda.
Menurut Surunuddin, keputusan pencopotan ini dilakukan karena ia tidak menerima laporan tentang kasus tersebut sebelum mencuat di publik. Selain itu, Sudarsono dikabarkan merasa terancam setelah mobil dinasnya ditembak, diduga sebagai imbas dari dukungannya terhadap Supriyani.
Surunuddin menegaskan, penggantian ini bertujuan untuk menjaga netralitas agar tidak ada keberpihakan dalam penyelesaian kasus antara Supriyani dan keluarga Aipda WH. Sementara itu, Sudarsono mengklarifikasi bahwa bantuannya terhadap Supriyani murni sebagai warga, tanpa intervensi dalam proses hukum.
Kasus ini bermula ketika Supriyani dituduh oleh Aipda WH melukai anaknya, seorang siswa kelas 1 SD, dengan sapu ijuk hingga terluka di bagian paha. Supriyani membantah tuduhan tersebut, menjelaskan bahwa hanya terjadi teguran ringan karena anak itu bersikap nakal. Meski pihak sekolah telah meminta maaf, tuntutan hukum tetap berjalan.
Andri Darmawan, kuasa hukum Supriyani, mengungkap adanya permintaan uang damai sebesar Rp 50 juta dari pihak keluarga siswa yang terlibat. Namun, sekolah hanya mampu menawarkan Rp 10 juta, menyebabkan mediasi gagal dan proses hukum berlanjut hingga Supriyani ditahan.
Bahkan, Andri menuturkan bahwa Supriyani diminta membayar Rp 2 juta ke Polsek dan Rp 15 juta ke kejaksaan untuk penangguhan penahanan. Supriyani hanya mampu membayar uang di kepolisian, sementara enam polisi, termasuk Kapolsek dan Kanit Reskrim, kini tengah diperiksa Propam terkait dugaan permintaan uang damai tersebut. (Irf)