SAMARINDA, VIDETIMES.com – Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie, mengungkapkan rencana pengkajian penerapan jam malam bagi pelajar yang kerap nongkrong hingga larut malam. Langkah ini dinilai perlu sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi kenakalan remaja dan pengaruh lingkungan negatif.
“Mungkin belum ke arah sana (pemberlakuan jam malam), karena belum ada yang cukup darurat. Tapi akan dikaji agar ada langkah antisipasi,” ujar Novan.
Ia menilai, semakin banyak anak muda yang berkeliaran pada jam-jam tidak wajar, maka semakin besar pula risiko mereka terpapar perilaku menyimpang atau terjerumus dalam pergaulan bebas. Menurut Novan, kondisi lingkungan sekitar turut mempengaruhi tumbuh kembang remaja, khususnya pelajar.
“Banyak kasus kenakalan remaja yang muncul akibat pengaruh lingkungan yang tidak sehat,” tambahnya.
Namun demikian, Novan menegaskan bahwa pendekatan persuasif tetap menjadi langkah utama DPRD saat ini. Ia menekankan pentingnya peran keluarga dalam memberikan pengawasan dan bimbingan.
“Dengan komunikasi yang baik antara anak dan orang tua, saya yakin para pelajar bisa memahami risiko dan bahaya dari lingkungan di luar rumah pada malam hari,” ungkapnya.
Menurut Novan, apabila anak-anak sudah mulai keluar rumah di luar jam normal, orang tua harus aktif memberikan pengingat dan pengawasan secara bijak. Pendekatan yang humanis dan pemahaman terhadap kondisi masing-masing remaja menjadi kunci dalam menekan kenakalan pelajar.
“Jadi kita tidak boleh memvonis begitu saja. Harus ada pendekatan dan mengetahui apa masalah pada remaja tersebut,” pungkasnya. (Adv/DPRD Samarinda)