SAMARINDA, VIDETIMES.com – 84 Pekerja Teras Samarinda sampai saat ini belum dibayarkan, hal tersebut menjadi sorotan, Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Samarinda, Alfonsius Limba, mendesak pemerintah daerah dan pihak terkait untuk segera menyelesaikan permasalahan ini guna melindungi hak-hak pekerja.
“Ini adalah bentuk ketidakadilan bagi para pekerja yang telah menjalankan tugasnya. Upah adalah hak dasar yang tidak boleh diabaikan,” beber Alfons, Senin (4/3/25).
Menurutnya, keterlambatan pembayaran gaji tidak hanya berdampak pada kondisi ekonomi para pekerja, tetapi juga mencerminkan lemahnya komitmen pemerintah dalam menjamin kesejahteraan tenaga kerja.
“Sebagian besar dari mereka bergantung pada upah ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pemerintah harus bertanggung jawab dan segera mencari solusi,” imbuhnya.
GMNI Samarinda juga meminta transparansi dari pihak yang berwenang terkait penyebab keterlambatan pembayaran tersebut. Jika ada unsur kelalaian, ia menegaskan bahwa harus ada tindakan tegas agar kejadian serupa tidak terulang.
“Kami mendesak pemerintah kota dan pihak pengelola Teras Samarinda untuk segera memberikan kepastian. Jika ini terus dibiarkan, maka jelas ada yang tidak beres dalam pengelolaan anggaran,” tandasnya.
Sebagai bentuk dukungan terhadap para pekerja, GMNI Samarinda akan mengawal kasus ini hingga ada kejelasan terkait pembayaran upah yang tertunda. (Irf)